Ansorkalitidu.com Surabaya 13 April 2025.Sejarah telah memilih Jawa Timur sebagai tempat Lahir organisasi kepemudaan nasionalis terbesar di dunia dengan jutaan kadernya yaitu GP Ansor.
24 April, 91 tahun lalu, Nahdlatul Ulama melahirkan putera terbaiknya yaitu Gerakan Pemuda Ansor sebagai neven NU, seperti yang pernah disampaikan oleh Kyai Kami Pahlawan Nasional KH. Idham Cholid “GP Ansor adalah salah satu diantara neven NU, tapi Ansor bukanlah ekor yang hanya kalau diseret baru bergerak. Ansor adalah sayap NU untuk membawanya terbang membumbung mencapai cita-cita menuju Baldatun Thoyyibatun Wa Rabbun Ghofur”.
Sejarah juga telah menulis besar kisah heroik Palagan Surabaya. Perang besar yang melahirkan hari pahlawan nasional 10 November. Saya ingin menyampaikan sekali lagi bahwa tidak ada Perang Besar Surabaya tanpa Resolusi Jihad Nahdlatul Ulama yang diputuskan di Kantor PB ANO Jl. Bubutan VI/2 Surabaya. Artinya Ansor yang waktu itu bernama ANO ikut serta melahirkan Resolusi yang amat penting Itu.
.Tak hanya itu, dalam konteks sumbangsih Kadernya, Ansor yang menjadi bagian koheren dari Pasukan Hizbullah setelah perang besar surabaya dan pembentukan Tentara Keamanan Rakyat yang di Januari 1946 melalui dekritnya, Presiden Soekarno mengganti Tentara Keamanan Rakyat menjadi Tentara Republik Indonesia (TRI). Maka Batalyon Hizbullah yang banyak diisi kader Ansor berubah namanya menjadi Batalyon TRI Hizbullah.
Dari Batalyon TRI Hizbullah itulah banyak kader ansor yang menduduki jabatan militer Startegis, sebut saja beberapa nama seperti Jenderal Monasir, Letjen Muchlas Rowi, Brigjen Sullam Syamsun, Kapten Hasyim Latief dan Paman Gus Dur yang waktu itu berpangkat Letnan Jusuf Hasyim.
Ansor dan TNI sejak lama adalah manunggal. Tidak sejengkalpun kami berpaling dari kemanunggalan itu, karena TNI dan Ansor lahir dari darah juang yang sama yaitu Merah Putih. “Jadi Panglima, kalau ada banser yang memakai doreng, anggap saja itu nostalgia pasukan batalyon TRI Hizbullah” heeee
Sejarah Manunggaling TNI-Ansor adalah mandat sejarah dan legacy yang harus terus dijaga dan dirawat sebagai bentuk sumbangsih anak bangsa dalam menjaga dan membangun NKRI.
Kami patut berbangga khususnya kepada Pangdam yang mau memupuk Sejarah emas manunggaling TNI-Ansor bersama Rakyat.
Sebagai penutup saya ingin menyampaikan pesan dari Jenderal TNI M. Jusuf selaku Menhankam/Pangab dalam Kabinet Pembangunan III pada Konbes Ansor tahun 1979 : “Berkenanaan dengan tekad ABRI untuk lebih maningkatkan kemanunggalan dengan Rakyat, maka harapan saya (Jend. M. Jusuf) adalah agar Seluruh Rakyat termasuk Ansor mau memahami dan menerima iktikad baik tersebut. Selain itu kepada seluruh rakyat, termasuk warga GP Ansor diminta untuk membantu agar ABRI tetap utuh dan agar ABRI senantiasa menjauhkan diri dari tindakan-tindakan yang menyakitkan hati rakyat, yang menimbulkan antipati rakyat”.
Hidup TNI, Hidup Ansor, Hidup Rakyat.
Selamat Pelantikan PW GP Ansor Jatim.
Dikutip dari halaman peradaban.id
0 Komentar